Kang Emil mengatakan, dengan peningkatan hasil panen, ketahanan pangan Jabar akan aman, khususnya di tengah pandemi Covid-19.
“Jabar akan menjadi provinsi yang surplus berasnya dua kali lipat dari yang sekarang, serta memberikan ketenangan terhadap ketahanan pangan nasional,” ungkapnya menambahkan.
Sementara itu, Wali Kota Cimahi Ajay M. Priatna berharap luas lahan sawah yang menggunakan metode jamu organik Biogro bertambah.
“Mudah-mudahan melalui metode jamu organik Biogro ini bisa terus ditingkatkan. Saat ini, bibitnya pun sudah diberikan secara gratis hampir ke 35 hektare lahan pesawahan yang ada di kota Cimahi,” ucapnya.
Baca Juga: Dalam Rangka Ketahanan Pangan, Polresta Cirebon Gelar Panen Raya
Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jabar Dadan Hidayat menyatakan, metode jamu organik Biogro dapat menjadi salah satu solusi Jabar untuk menjaga ketahanan pangan.
“Alhamdulillah hari ini kita bisa menyaksikan panen raya dengan menggunakan metode jamu organik Biogro, memang pertanian kedepan akan menggunakan teknologi,” katanya.
Sedangkan pencipta metode jamu organik Biogro Sooriya Murthy mengatakan, dengan metode tersebut, hasil panen akan meningkat hingga dua kali lipat.
“Kita udah coba implementasikan hasil tanaman padi di Kelurahan Cibeber, Cimahi Selatan, yang tadinya sekitar 5,2 ton meningkat jadi sekitar 10,45 ton,” tambahnya.
Baca Juga: Bersama Mendagri, Wagub Jabar Tinjau Protokol Kesehatan di PAB Kota Cimahi