Palembang, Sonora.ID - Kepolisian Daerah (Polda) Provinsi Sumatera Selatan mengakui semakin merajalelanya penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Sumsel dilandasi oleh beberapa faktor.
Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel, Kombes Pol Heri Istu mengungkapkan terdapat tiga faktor mengapa peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Sumsel masih merajalela.
Faktor pertama adalah demografi. Heri mengatakan, Sumsel merupakan wilayah yang memiliki demografi yang amat luas baik itu dari luas wilayah maupun pertumbuhan penduduk.
Baca Juga: Kebakaran Menghanguskan Sebanyak 30 Bangunan di Pasar Sako Palembang
“Jadi dengan kondisi demografi yang sangat luas ini menjadikan wilayah Sumsel sebagai pangsa pasar yang cukup tinggi oleh para pengedar narkoba,” katanya.
Heri menambahkan, faktor selanjutnya adalah kebiasaan masyarakat yang sering mengadakan acara-acara musik di perkampungan (orgen tunggal) yang berpotensi memicu adanya penyalahgunaan narkoba.
“Kita juga sering menemukan peredaran dan penyalahgunaan narkoba terjadi pada saat acara orgen tunggal yang menyajikan musik-musim remix. Menurut kami ini juga menjadi pemicu masih berlangsungnya aktivitas peredaran dan penyalahgunaan narkoba,” ujarnya.
Baca Juga: Safari Salat Jumat, Gubernur Sumsel Akan Bantu Pembangunan Masjid Nurul Iman
Lalu faktor terakhir adalah faktor rute. Heri mengatakan, Provinsi Sumsel memiliki tiga pintu masuk yakni jalur laut, darat dan udara. Hal ini lah yang menjadi pemicu Provinsi Sumsel menjadi wilayah strategis masuknya para pengedar narkoba.
“Meskipun begitu, pihak Polda Sumsel beserta stakeholder terkait tidak henti-hentinya melakukan pengawasan ekstra di tiga jalur ini, karena potensi peredaran narkoba sangat besar disini,” katanya.
Heri pun mengimbau masyarakat apabila melihat adanya aktivitas peredaran dan penggunaan narkoba supaya bisa dilaporkan ke aparat penegak hukum seperti pihak kepolisian ataupun pihak BNN.