Bolaang Mongondow, Sonora.ID - Akibat jalan dan jembatan putus diterjang arus banjir, warga terpaksa mengandalkan kabel listrik bekas untuk menyeberangi sungai.
Pasca banjir melanda wilayah kecamatan Tomini kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, yang terjadi pada 26 Agustus, memperparah kerusakan jalan trans Sulawesi penghubung antara kabupaten Bolaang Nongondow Selatan dan provinsi Gorontalo, putus total dan tidak bisa lagi dilintasi warga maupun kendaraan.
Kondisi ini dimanfaatkan warga desa setempat untuk mengais rezeki, dengan mengandalkan bekas kabel listrik yang dibentangkan di atas sungai dengan panjang kurang lebih 15 meter, agar warga ataupun kendaraan roda dua dari arah provinsi Gorontalo menuju kabupaten Bolsel, atau arah sebaliknya dapat melintas.
Baca Juga: Brimob Polda Sulut Tangani Penyembuhan Trauma Anak Korban Banjir Bolaang Mongondow Selatan
Diantar tali terpasang gulungan kabel bekas sebagai motor pengerak untuk menyeberangkan warga, barang bawaan maupun kendaraan roda dua, harus extra hati hati sebab arus sungai sangatlah deras.
“Orang yang membawa kendaraan roda dua terpaksa harus melintasi jalur ini, karena tidak ada jalan lain, meskipun harus menambah biaya lebih untuk sampai di seberang jalan,“ kata Jefri warga Bolaang Mongondow Selatan, di desa Pakuku Jaya, Tomini, Bolaang Mongondow Selatan. Minggu (30/8/2020).
Meskipun tidak ditentukan berapa Rupiah yang harus dibayar untuk sekali lewat, namun warga yang melintas memberikan uang antara Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu, sehingga per hari para pengantar jasa bisa mendapatkan uang sejumlah Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta, yang dibagi bersama.
Baca Juga: Akibat Curah Hujan Tinggi, Jembatan Ambruk dan Dua Kecamatan Terisolasi
Warga berharap agar jalan dan jembatan yang putus dapat segera di perbaiki, sebab jalan lingkar selatan merupakan akses satu satunya terdekat untuk menuju ke provinsi Gorontalo.