Sonora.ID - Pemerintah Inggris melalui duta besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins menyampaikan dukungan untuk pengembangan atau pembangunan tata kelola data Laporcovid-19.
Dukungan dari pemerintah Inggris senilai 56,000 poundsterling atau sekitar Rp. 987 juta, bekerja sama dengan pemerintah daerah di Indonesia, yang saat ini telah bekerja sama dengan DKI Jakarta/ Jawa Timur dan Jawa Barat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginginkan agar data-data yang terkumpul dengan jumlah amat banyak, bisa dianalisa untuk membantu membaca atau membuat perencanaan ke depan.
Terutama dalam hal memutus mata rantai covid-19, baik itu karakteristik wilayah maupun faktor-faktor yang berkontribusi atas tingkat penularan.
Baca Juga: China Berencana Jadikan Indonesia Pangkalan Logistik Militer, Hasanuddin: Itu Tidak Mungkin
"Jadi data per wilayah itu bukan hanya untuk melihat peristiwa yang telah terjadi tapi digunakan untuk peristiwa ke depan. Jadi harapannya dengan begitu kita tahu, misalnya karakteristik wilayah seperti apa yang muncul penularan lebih besar, wilayah karakteristik seperti apa yang penularannya lebih kecil," tutur Anies Baswedan
Selain itu dengan adanya Laporcovid-19 menurut Anies dapat mengetahui faktor kontribusi dan penyebab penularan tertinggi.
"Faktor-faktor apa saja yang memberikan kontribusi atas tingkat penularan. Nah itu semua bisa muncul dari pengumpulan data yang lengkap di semua tempat dengan jumlah yang besar. Kalo jumlah datanya kecil, maka analisanya hanya per provinsi atau per kota. Tapi kalo jumlah datanya itu besar dan kaya, maka analisanya bisa sampai satuan kecil mulai dari kecamatan, kecamatan aja kalo di Jakarta masih besar, kelurahan bahkan mungkin bisa turun ke level RW,"sambungnya.
Baca Juga: Diberlakukan 1 Januari 2021, Ini Daftar Dokumen yang Bebas Bea Materai 10.000