Prof Rudy menilai, karya pengrajin perak dan emas seharusnya bernilai tinggi dan bisa bersaing secara nasional.
Karena keahlian mereka sudah turun temurun yang diwariskan dari orang tua mereka.
Karena kurang promosi, karya mereka tertinggal dan dihargai murah.
"Makanya kita juga ingin produk mereka ada sertifikatnya. Disitu menjelaskan sejarah mereka. Jika olahan emas dan perak ini asli dari tangan-tangan terampil orang-orang asli Makassar. Branding pasti naik. Ada kebanggan jika orang memakainya. Produk pasti dibeli mahal. Apalagi packagingnya keren. Kalau itu terjadi, saya yakin ekonomi pengrajin pasti naik," jelas Prof Rudy.
Sementara Ketua Pantia Kalla Meet, Ahmad Rosady mendukung keinginan Prof Rudy dalam meningkatkan nilai pelaku UMKM Kota Makassar, khusunya para pengrajin perak dan emas.
Dalam pameran Development dan Kontrusi Grup Kalla yang diadakan di Nipa Mal 3-4 Oktober mendatang, pihaknya bakal menyediakam tempat gratis untuk para pengrajin dalam memamerkan karyanya.
"Kita pastinya mendukung UMKM dan produk-produk kita. Ini bentuk sinergitas kita dengan Pemkot Makassar yang saling mendukung. Nanti kita hubungi dinas terkait untuk kehadiran para pelaku UMKM di pameran kami," pungkasnya.
Baca Juga: Keliling Semarang dengan Bus Double Decker Si Kenang, Si Denok, dan Si Kuncung!