Sonora.ID - Ahli epidemiologi Indonesia di Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, provinsi lain seperti Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat perlu mengambil opsi tersebut.
"Jatim dan Jateng harus segera ambil langkah rem darurat juga. Karena angka kematian di dua daerah itu juga tinggi," kata Dicky melansir Kompas.com (11/9/2020).
“Sebab menurut Dicky, apa yang terjadi di DKI juga terjadi di daerah lain di Jawa.
Baca Juga: Dishub DKI Jakarta Sebut Aturan Ganjil Genap Merupakan 'Rem Darurat' di Tengah Pandemi Covid-19
Sehingga dia menilai, Jatim dan Jateng perlu dilakukan kembali PSBB setelah melihat dari kapasitas pelayan kesehatan dan beban yang ada.
“Kondisi fasilitas kesehatan dan angka kematian jadi indikator dan harus segera dilakukan evaluasi," kata dia.
Sebelumnya, DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk menarik rem darurat dan kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB).
Keputusan itu diambil setelah mempertimbangkan sejumlah faktor, di antaranya ketersediaan tempat tidur rumah sakit yang hampir penuh dan tingkat kematian yang tinggi.
Dengan demikian, penerapan PSBB transisi di Jakarta pun dicabut dan PSBB kembali diterapkan pada 14 September.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com, dengan judul "Kasus Kematian Corona Tinggi, Haruskah Jatim dan Jateng Tarik Rem Darurat?"