Menurutnya, topografi wilayah selatan Jatim memerlukan konektivititas antara satu titik dengan titik strategis yang lain. Dan itulah yang dirintis melalui JLS ini.
“JLS menjadi satu kesatuan dari maksimalisasi percepatan pembangunan ekonomi di Selingkar Wilis. Dan Selingkar Wilis ini masuk pada tiga area yang menjadi prioritas dari Perpres No. 80 Tahun 2019,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, bahwa pihaknya beberapa waktu lalu juga sudah menyampaikan kepada Kementrian PUPR terkait percepatan pembangunan proyek JLS, termasuk yang berada di Lot 6 dan Lot 7. Namun demikian, meski anggaran untuk Lot 6 dan Lot 7 sudah ada dari APBN dan Loan IDB , terkait pembebasan lahan diharapkan bupati dapat membantu prosesnya.
Baca Juga: Kembali Ingatkan Warga Jatim Bermasker, Khofifah Gowes bersama Penyintas di Tulungagung
“Insya Allah dengan percepatan pembangunan JLS lot 6 dan lot 7 didukung dengan airport yang sedang dibangun di Kediri akan terjadi sinergi percepatan pembangunan yang bisa mereduksi overhead sehingga daya saing produknya akan lebih tinggi,” ungkapnya.
Sementara itu, Plh Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Bali Sodeli mengatakan, JLS Lot 6 ditargetkan selesai April 2023. Pihaknya berusaha untuk mempercepat pembangunan. Kemudian di Brumbun pada Lot 7 diselesaikan Oktober 2022. Sehingga akhir 2022 dan awal 2023, ruas dari Trenggalek melalui wilayah Prigi sudah bisa tembus sampai dengan Brumbun.
“Tinggal dari Brumbun arah ke lot 7 ada 34 Km. Kalau 34 Km ini diprogramkan pada tahun 2021 dan 2022 bisa tembus sampai ke Blitar,” pungkasnya.