Tugas Suga yang paling mendesak adalah mempertahankan penurunan kasus virus corona harian di Jepang akhir-akhir ini.
Dia juga harus berusaha mengarahkan perekonomian Negeri Matahari Terbit keluar dari resesi yang diperburuk oleh pandemi virus corona.
Dia juga memiliki pekerjaan penyelenggaraan Olimpiade Tokyo tahun depan setelah ditunda pada tahun ini karena wabah virus corona.
Suga juga menghadapi masalah yang gagal diatasi Abe selama masa jabatannya termasuk populasi Jepang yang menua, tingkat kelahiran yang rendah, dan catatan buruk tentang kesetaraan gender.
Baca Juga: Negara-negara yang Tutup Pintu untuk WNI, Terbaru adalah Malaysia
Dilansir dari Associated Press, Suga mengatakan bahwa prioritas utamanya adalah memerangi virus corona dan menangani perekonomian yang dilanda pandemi virus corona.
Dia berulang kali mencatat prestasi di bawah pemerintahan Abe ketika ditanya tentang berbagai kebijakan.
Terlepas dari citranya sebagai tangan kanan Abe, Suga sebenarnya dikenal karena pendekatan tangan besinya untuk menyelesaikan pekerjaan sebagai koordinator kebijakan dan memengaruhi birokrat dengan menggunakan kekuasaan terpusat dari kantor PM.
Suga mengatakan bahwa dia adalah seorang reformis dan dia telah bekerja untuk mencapai kebijakan dengan mendobrak batasan teritorial birokrasi.
Baca Juga: Jalin Kerja Sama, Jepang Bantu Pemkot Makassar dalam 3 Bidang Ini