Palembang, Sonora.ID - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Selatan melakukan kegiatan Pelibatan Aparatur Kelurahan/Desa Tentang Literasi Informasi Dalam Rangka Pencegahan Terorisme 2020, Kamis (17/9), di Ruang Akasia Beston Hotel Palembang.
Dalam sambutannya, Ketua FKPT Sumsel, Dr. Periansyah mengatakan, penyebarluasan berita bohong, ujaran kebencian, dan informasi negatif lain, yang terus menerus melalui berbagai platform media, di antaranya media sosial, mengakibatkan mudahnya masyarakat terpapar paham radikalisme dan terorisme.
Menurutnya, hal ini, dibuktikan dengan survey nasional, efektivitas kearifan lokal dalam menangkal radikalisme di era milenial yang dilaksanakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada tahun 2008, di mana potensi radikal masyarakat berada di posisi sedang menuju kuat.
Baca Juga: BNPT Dalami Dugaan Keterlibatan Penikam Syekh Ali Jaber dengan Jaringan Terorisme
Namun demikian, lanjutnya, pada penelitian yang terbaru, potensi radikalisme di Provinsi Sumatera Selatan mengalami penurunan yang drastis.
“Alhamdulillah, kami sampaikan kepada Pak Walikota, bahwa Sumsel ini potensi radikalnya sangat-sangat turun. Tapi, rilis resmi akan dilakukan oleh BNPT,” ujarnya.
Hasil survey tersebut, sambungnya, seakan mengonfirmasi bahwa keberadaan pelaku terorisme, hingga saat ini masih eksis dan terus melakukan aksi-aksinya.
“Baik itu JI, JAD, Mujahidin Islam Indonesia Timur, hingga yang terbaru adalah Jamaah Ansharusy Syariah,” ungkapnya.
Baca Juga: Tangkal Paham Radikalisme, FKTP Kalsel Gelar Survei Kebhinekaan