Setelah menerima bantuan, Wali Kota Risma memastikan bahwa di Kota Surabaya ini pancasila benar-benar terjadi dan gotong-royong benar-benar terjadi. Buktinya, selama ini sudah banyak batnuan dari berbagai kalangan dan saat ini bantuan datang dari kalangan anak muda yang berasal dari keluarga mampu, tapi mereka tetap peduli terhadap permasalahan Kota Pahlawan.
“Oleh karena itu, saya sebagai Wali Kota Surabaya sangat bangga, meskipun mereka mungkin banyak kehidupannya di luar Surabaya, tapi mereka tetap dan masih peduli dengan apa yang terjadi di Kota Surabaya. Itu yang menjadi kebanggaan saya, dan mereka ini masih muda,” kata Risma.
Presiden UCLG ASPAC ini juga berharap kepada warga Kota Surabaya untuk saling peduli kepada sesama. Jika itu bisa terjadi, maka kota ini akan menjadi tenang dan damai, karena saling ada kepedulian antar sesama.
Baca Juga: Klaim Kesembuhan, 1.101 Bed Khusus Covid-19 di Surabaya Kosong
“Saya juga ingin menyampaikan bahwa kita di Surabaya ini tidak sendiri, maka saya juga berharap kepada anak-anak muda yang lain untuk bisa mencontoh anak-anak muda yang memberikan bantuan ini. Di tengah kesibukan aktivitasnya, mereka masih peduli kepada Surabaya,” katanya.
Ia juga mengaku sangat enak naik mobil mereka ketika keliling Balai Kota Surabaya. Menurutnya, kalau lebih lama naik mobil mereka, bukan tidak mungkin dia akan tertidur.
“Rasanya ya enak. Kalau naik mobilku kan goyang-goyang, ini gak goyang sama sekali. Jadi saya duduk dengan tenang. Untung tidak lama, kalau lama mungkin saya bisa tertidur,” katanya sambil tertawa.
Sementara itu, Melvin Tenggara, salah satu crazy rich Surabaya yang saat itu menjadi sopir Wali Kota Risma naik mobil Lamborghini, mengatakan sumbangan kali ini berasal dari dirinya dan teman-temannya, baik teman sekolah maupun teman yang hobil main mobil. Ia pun menampik jika dia dan teman-temannya itu berasal dari grup crazy rich Surabaya.
“Jadi, sumbangan ini dari teman-teman saya, dari berbagai kalangan, bukan grup tertentu. Kita ini sesama anak muda yang ingin berkontribusi kepada Surabaya,” kata Melvin usai menyerahkan bantuan.
Dengan bantuannya itu, ia berharap bisa sedikit membantu orang lain. Ia juga berharap bantuannya itu bisa menginspirasi orang lain yang diberi berkat (rejeki) lebih, supaya disalurkan juga untuk membantu orang lain yang membutuhkan.
“Sebenarnya kami juga sering memberikan bantuan tapi tidak dipublish, dan baru kali ini special karena bersama Bu Wali Kota,” katanya.
Selain itu, Melvin juga mengaku nervous saat menyetiri Wali Kota Risma naik mobilnya keliling Balai Kota Surabaya. Sebab, ini pengalaman pertama yang menurutnya sangat luar biasa bisa menyetiri Wali Kota Risma.
“Tadi sangat nervous. Saya juga tidak berani banter karena bersama Bu Risma,” pungkasnya.