Ia juga memastikan bahwa ratusan anak muda itu dilakukan rapid tes. Jika ditemukan ada yang reaktif, langsung dilakukan tes swab dengan mobil PCR yang telah disediakan di sisi selatan Taman Apsari. “Jadi, bagi yang reaktif, langsung kami tes swab dan akan kami bawa untuk menjalani isolasi,” katanya.
Presiden UCLG ASPAC ini juga memastikan bahwa operasi mendadak semacam itu akan terus dilakukan di Kota Surabaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Ini akan terus kami gelar demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” tegasnya.
Sementara itu, Amrullah, warga Wonocolo yang saat itu ikut rapid tes mengaku kaget ketika tiba-tiba Wali Kota Risma datang dan langsung digelar rapid tes.
Baca Juga: Hari Pertama Penerapan Perwali, Puluhan Warga Palembang Kedapatan Tak Gunakan Masker
Ia pun mengaku tidak bisa kabur karena memang semua sisi jalan sudah ditutup dan dijaga anggota Satpol dan Linmas.
“Akhirnya ya pasrah aja ikut tes. Sebenarnya ini bagus sih untuk memutus penyebaran Covid-19 ini. Saya sih mendukung karena ini memang demi kebaikan,” kata dia pasrah.
Hingga pukul 23.00 WIB, rapid tes itu masih berlangsung dan sementara ini sudah sekitar delapan orang yang hasilnya reaktif dan langsung dilakukan tes swab.
Bahkan, di lokasi masih dilakukan blokade jalan, sehingga warga atau anak muda yang mau kabur tidak akan bisa. Sedangkan bagi warga yang sudah rapid tes, langsung diperkenankan pulang.
Baca Juga: Klaim Kesembuhan, 1.101 Bed Khusus Covid-19 di Surabaya Kosong