"Pelatihan harus kita tingkatkan, utamanya yang terkait dengan kebutuhan industri dan jenis vokasinya yang bisa menjamin link and match keduanya," imbuh Gubernur yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial RI ini.
Dengan mengacu pada prosentase penempatan peserta pelatihan di berbagai UPT BLK di Jawa Timur sudah mencapai 65,16%, ia pun meyakini angka tersebut bisa terus naik dengan adanya intervensi dari sektor Industri dan Kadin.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada perwakilan IHK Trier Jerman Andreas Gosche atas dukungan pendidikan vokasi yang nantinya akan diberikan baik melalui Kadin maupun pemerintah Jerman.
Tak hanya fokus pada bidang industri, Gubernur Khofifah juga menyoroti peran vokasi bagi sektor Agro di Jatim. Dirinya menyebut bahwa ada varian-varian yang ternyata bisa diberi intervensi yang dapat meningkatkan nilai tambah secara signifikan.
Baca Juga: Respon Istana Soal Pengakuan Gatot Nurmantyo Dicopot karena Ajak Nonton Film G30S/PKI
"Ada vokasi-vokasi yang bisa diadaptasikan dengan potensi lokal, yang dapat meningkatkan nilai tambah lebih signifikan" tuturnya.
Khofifah menjelaskan, di berbagai wilayah tengah mengembangkan dari yang tadinya petik-olah-kemas-jual, menjadi tanam-petik-olah-kemas-jual.
Disinilah peran dari KADINDA di Kab/Kota agar bisa memberikan pendampingan baik training atau pelatihan guna peningkatan inovasi bagi SDM yang ada di daerah.
Baca Juga: Polda Sulsel Gagalkan Peredaran 13 Kg Sabu dan Ribuan Pil Ekstasi