Sehingga misi dagang menjadi media yang efektif untuk meningkatkan.hubungan dagang antar provinsi dan antar wilayah. Hal ini turut menjadi upaya untuk penguatan perekonomian di Jawa Timur bahkan Indonesia pada umumnya.
“Mudah-mudahan penguatan hubungan dagang antar provinsi dan antar wilayah ini bisa menjadi pendorong pergerakan ekonomi seiring dengan pengendalian Covid-19,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman mengatakan dukungannya terhadap misi dagang ini juga menjadi salah satu tekad dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional pada umumnya dan khususnya pertumbuhan ekonomi Jawa Timur.
Baca Juga: Penambahan Klaster Penyebaran Covid-19 Paling Banyak di Jateng, Ini Daftarnya
“Per 18 September 2020 penyaluran kredit dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) sudah tersalur kepada 11.285 debitur dengan nominal Rp. 1,68 Triliun, untuk penyaluran kredit Dagulir per Agustus 2020 mencapai Rp. 100,8 Milyar, sedangkan KUM (kredit usaha mikro) Jatim Kilat per 18 September 2020 tersalur kepada 1.081 debitur dengan jumlah nominal Rp. 38,10 milyar,” kata Busrul.
Sementara itu, total ratusan peserta misi dagang berkesempatan mengikuti misi dagang hybrid baik online maupun offline. Jatim diwakili 72 peserta, Kaltim diwakili 19 peserta, Maluku 18 peserta dan Sulawesi Utara dengan delapan pelaku usaha.