Ikan cupang miliknya sudah dikirimkan ke sejumlah wilayah, di antaranya Solo, Manado, Ciamis, Sumedang, Lampung, Bali, hingga Aceh. Satu bayi ikan cupang jenis giant dijual Rp 25.000 hingga Rp 150.000 untuk pembelian banyak.
Sementara satu ekor ikan cupang yang bagus bentuknya dijual mulai Rp 250.000 hingga Rp 7,5 juta.
“Kualitas ikan cupang terlihat dari warna, bentuk tubuh, ekor. Bentuknya bagus tidak, ekor utuh apa tidak. Kemudian warnanya banyak tidak nggak. Biasanya yang laku itu solid bersih atau warnanya banyak,” ungkap Arnov.
Baca Juga: Polisi Gelar Rekonstruksi Klinik Aborsi di Jakarta Pusat, Keuntungan Klinik Sampai Rp 10 Miliar!
Selama berjualan ikan cupang, paling banyak diminati dan dicari banyak orang adalah giant multicolour.
Pasalnya ikan tersebut yang bisa menyentuh ranah kontes atau dilombakan memiliki banyak warna di tubuh dan ekornya. Jika menang lomba maka harga seekor cupang bisa mencapai belasan juta rupiah.
Ia mencontohkan seeokor ikan cupang menang kontes juara dua sudah ditawar orang sekitar Rp 7,5 juta.
Baca Juga: SK Belum Datang, Pengukuhan Pjs di Sulsel Akan Digelar Besok
“Bahkan ada satu ikan giant ditawar dengan tukar sepeda motor honda beat tahun 2014 plus Rp 5 juta,” jelas Arnov.
Selama pandemi, omzet penjualan dalam satu bulan bisa mencapai Rp 40 juta. Perhitungannya, setiap hari mendapatkan omzet penjualan ikan cupang dari Rp 500.000 hingga Rp 1,5 juta.
“Satu bulan penghasilan kotor mencapai Rp 40 juta,” ungkap Arnov.
Untuk merawat ikan cupang koleksinya, Arnov hanya bermodal ember plastik bekas berukuran 25 kilogram dan 35 kilogram.
Untuk perawatan dan pemeliharannya, Arnov mengimbau mengganti air didalam toples setiap hari dan menambahkan garam ikan. Bila ikan sakit, kapasitas air direndahkan lalu ditambah metil blue.
Baca Juga: Nomor Urut Paslon Pilwali Banjarbaru 2020 Resmi Ditetapkan oleh KPU