Manado, Sonora.ID - Sejumlah pihak mengecam aksi demo mahasiswa papua di manado yang terjadi pada Senin 21 September pekan lalu. aksi menolak otonomi khusus jilid dua berakhir ricuh, setelah massa terlibat aksi dorong dengan pihak kepolisian.
Persoalan ini dibahas dalam kegiatan silahturahmi rumah nusantara dengan Ormas, OKP dan mahasiswa, yang digelar di salah satu hotel di Manado.
Sejumlah pihak mengecam aksi tersebut, karena membawa isu yang berpotensi menimbulkan disintegrasi bangsa. Demo mahasiswa papua disinyalir telah ditunggangi pihak tertentu yang sengaja ingin mengancam keutuhan NKRI.
Baca Juga: Aksi Massa Tolak Acara KAMI, Gatot: Kita Doakan Pulang Membawa Uang, Demo kan Dibayar
“Demonstrasi yang dilakukan mahasiswa papua menjadi ancaman disintegrasi bangsa, karena bicara sparatisme, dan bicara papua merdeka ini menjadi ancaman. namun dari diskusi yang telah berlangsung pemerintah menyambut gembira ternyata di dalam diskusi itu juga ada yang kurang setuju dengan demonstrasi yang dilakukan mahasiswa papu,” kata Steven Liow Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sulawesi Utara, di Manado, Sulawesi Utara, Senin (28/9/2020).
Demikian halnya dengan John Dumais tokoh masyarakat Sulawesi Utara, menyesalkan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa papua, karena masyarakat Sulawesi Utara terbuka menerima setiap pendatang yang masuk ke wilayah sulawesi utara, tetapi dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab menyuarakan kemerdekaan Papua.
“Jangan memainkan keterbukaan masyarkat sulawesi utara untuk menerima anak bangsa, dengan menghembuskan isu merdeka untuk papua, karena sebenarnya tujuan kedatangan para mahasiswa papua di sulawesi utara adalah untuk sekolah, “ kata John Dumais.