Banjarmasin, Sonora.ID – Masyarakat Kalimantan Selatan diingatkan untuk bijak dalam menggunakan media sosial, terutama pada masa kampanye Pilkada Serentak 2020.
Apalagi berdasarkan pantauan Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Kalimantan Selatan, sejak dimulai pada 26 September lalu, masih ditemukan sejumlah postingan di akun media sosial yang dinilai tidak layak ditayangkan. Baik dari kalangan masyarakat maupun tim pemenangan pasangan calon kepala daerah.
Ketua JPKP Kalimantan Selatan, Winardi Sethiono menuturkan bahwa pihaknya memahami bahwa masing-masing relawan dan pendukung pasangan calon pasti ingin memenangkan jagoannya.
Baca Juga: Fokus Pengembangan Desa Wisata di Kalsel, Progres Raperda Diklaim Capai 70 Persen
Sehingga seringkali tidak sadar telah melakukan kampanye yang tidak seharusnya, bahkan ada yang masuk kategori kampanye hitam atau black campaign.
Hal itu menurutnya lumrah dan sangat sulit untuk ditegur, namun juga tidak dapat dibenarkan apalagi terjadi dalam proses demokrasi.
“Bersainglah secara ketat,” tutur Win, sapaan akrab pengusaha jasa periklanan ini.
Masyarakat menurutnya dapat melihat sendiri kemampuan dan prestasi pasangan calon tanpa harus ada upaya saling menjelek-jelekan pasangan calon lain.
Baca Juga: Ingin Ikut Kampanye Paslon, Anggota DPRD Kalsel Harus Ajukan Izin