Program-program itu diwujudkan dalam gerakan "Bangga Buatan Indonesia" yang bertujuan membangkitkan sektor ekonomi kreatif Tanah Air yang mengalami penurunan karena terdampak pandemi COVID-19. "Lewat program ini, kita memberitahukan masyarakat bahwa industri kita itu mampu menghasilkan produk-produk yang berkualitas," ungkap Sri.
Sementara di sesi kedua, Plt. Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Dr. I Nyoman Adhiarna; mengatakan bahwa Kominfo telah siap mendukung pemulihan ekonomi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif dengan melakukan transformasi digital. Pihaknya telah menyiapkan regulasi, infrastruktur, hingga SDM agar membuat masyarakat di berbagai daerah Indonesia mendapatkan jaringan internet yang memadai.
Sinergi Stakeholder
Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani menjelaskan, Pra Rakornas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif digelar selama dua hari pada 1 hingga 2 Oktober 2020. Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan stakeholder dalam upaya mempercepat dan mengakselerasi reaktivasi serta memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
"Dampak pandemi COVID-19 terhadap kepariwisataan nasional sangat signifikan sehingga perlu dilakukan langkah-langkah strategis dalam mempercepat pemulihan kepariwisataan nasional," kata Giri.
Baca Juga: Kegiatan Grebeg UMKM 2020 Antarkan Produk UMKM DIY 'Go Ekspor'
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata sendiri dijadwalkan akan berlangsung pada 14-15 Oktober 2020 di Bali, untuk mengkonsolidasikan stakeholder, Kementerian/Lembaga, serta pelaku parekraf dalam mempercepat atau mengakselerasi pemulihan sektor parekraf. Pertemuan itu diharapkan menjadi wadah koordinasi dan sinkronisasi strategi, program serta kegiatan seluruh stakeholder dalam rangka menghasilkan kebijakan yang bisa mempercepat akselerasi, reaktivasi dan pemulihan sektor parekraf.
"Caranya bisa dengan menyinergikan model bisnis dengan K/L dan stakeholder untuk mendapatkan skema stimulus yang tepat di bidang parekraf," ujarnya.
Giri menjelaskan, dalam rangka menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi agar memanfaatkan momentum pandemi COVID-19 untuk bangkit, maka Kemenparekraf memanfaatkan fase pandemi ini untuk memperbaiki _supply and demand_ melalui enam langkah di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Yang pertama, mempersiapkan destinasi wisata, kedua membangun infrastruktur konektivitas yang kompetitif dengan negara-negara lain. Ketiga, implementasi dan monitoring penerapan protokol CHSE di daerah. Keempat menciptakan dan membangun daya tarik wisata. Kelima, meningkatkan kualitas SDM parekraf dan yang keenam, meningkatkan kuantitas, dan kualitas produk ekraf," ujarnya.
Ketua Panitia Rakornas 2020 Frans Teguh menjelaskan Kemenparekraf menyiapkan berbagai strategi penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air.
"PEN ini sejak diluncurkan sangat dinamis, hingga saat ini masih berubah. Untuk itu butuh peran dari seluruh stakeholder dan berbagai K/L untuk mempercepat _recovery_ di sektor pariwisata," ujarnya.
Baca Juga: Ekspor di Sulawesi Selatan Naik 11,69 Persen Pada Bulan Juli 2020