Sonora.ID - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan dampak dari kericuhan aksi tolak RUU Cipta Kerja di wilayahnya bisa mencapai miliaran rupiah.
Sebanyak 11 halte di DKI Jakarta menjadi sasaran para demonstran saat aksi unjuk rasa.
Menurut Anies, fasilitas umum yang telah rusak akan segera diperbaiki kembali guna memulihkan kembali fungsinya, termasuk Halte Bundaran HI yang dibakar.
"Dari tadi siang semua jalan semua fasilitas umum akan bisa aman. Ada halte yang rusak total ada 11 ini akan kita perbaiki semua," ucap Anies, Kamis (8/10/2020).
Anies memperkirakan, perbaikan kerusakan fasilitas umum tersebut memakan biaya hingga Rp 25 miliar.
Baca Juga: Perusakan Gedung DPRD Kotamobagu Warnai Aksi Penolakan UU Cipta Kerja
"DKI yang akan dibiayai tadi sudah diprediksi sudah dihitung kira-kira Rp 25 miliar," kata dia.
Lebih lanjut, untuk Halte Bundaran HI yang dibakar, pihaknya memastikan akan segera diukur dan diperbaiki kembali.
"Jadi halte yang terbakar tentu tidak bisa malam ini jadi halte-halte masih diukur seberapa besar nanti yang rusak total akan disiapkan halte sementara," tuturnya.
Sebelumnya, aksi ricuh penolakan Undang-Undang Cipta Kerja terjadi di sejumlah titik di Indonesia.
Kelompok buruh dan mahasiswa dari berbagai daerah di sekitar Jakarta pun berusaha merapat ke Istana Negara dan Gedung DPR untuk berdemo.
Aksi demo ini sempat berdampak bentrok antara para aparat dan peserta aksi seperi di wilayah Harmoni dan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Disahkan DPRD Kalsel, Perda Retribusi Jasa Umum Alami Tiga Kali Revisi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemprov DKI Siapkan Rp 25 Miliar untuk Perbaiki Halte yang Rusak Saat Demo Tolak UU Cipta Kerja".