Sonora.ID – Aksi demonstrasi menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja terjadi di beberapa wilayah Indonesia, tak jarang aksi ini berujung ricuh dan polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa.
Gas air mata sendiri sesungguhnya sangat berbahaya karena mengandung bahan kimia. Paparan yang ada di dalam gas mata tidak hanya membuat mata perih, tapi juga bisa mengiritasi saluran pernapasan dan menyebabkan sulit bernapas.
Jika Anda adalah salah satu dari orang yang turun aksi, maka ada hal-hal yang harus Anda perhatikan untuk menghadapi serangan gas air mata seperti yang dilansir dari Insider.
Baca Juga: ICW Temukan Polri Belanja Sebanyak Rp 408,8 Miliar Pada September, Antisipasi Demo Omnibus Law?
Jauhi paparan gas air mata
Yang pertama yang harus Anda lakukan adalah menjauh dari gas air mata. Dr Rohini Haar, seorang dokter gawat darurat dan pakar senjata pengontrol massa Physicians for Human Rights mengatakan, hentikan paparannya.
Bergerak ke daerah yang lebih tinggi
Tutup mulut dan jika memungkinkan, mata Anda, sambil berlari menuju daerah yang lebih tinggi dengan udara segar.
Pasalnya, gas air mata sebetulnya bukan gas, melainkan serbuk. Ini membuatnya lebih berat dari udara dan jatuh ke bawah.
Baca Juga: 11 Halte Dibabat Demonstran, Anies Perkirakan Biaya Perbaikan Capai Rp 25 M