Makassar, Sonora.ID - Industri perbankan syariah di Sulawesi Selatan mampu tetap tumbuh meski pandemi covid-19 memberikan tekanan terhadap perekonomian.
Hal itu tercermin dari sisi aset, dana pihak ketiga (DPK) dan pembiayaan yang disalurkan.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Kantor regional enam Sulawesi, Maluku dan Papua, Nurdin Subandi mengatakan hingga Agustus 2020, aset perbankan syariah meningkat 8,18 persen menjadi Rp 8,89 triliun.
"Aset perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan tinggi 8,18 persen secara yoy dengan nominal Rp8,89 triliun. Ini lebih tinggi dibanding pertumbuhan aset perbankan konvensional 0,21% yoy dengan nominal Rp 142,40 triliun," ujar Nurdin saat jumpa pers kegiatan inklusi keuangan tahun 2020 di Makassar, Jumat (9/10/2020).
Baca Juga: Gowes Sinergi Pemulihan Ekonomi, Tinjau Blitar Bersama BI & OJK
DPK usaha syariah juga bertumbuh 14,47 persen menjadi sebanyak Rp 6,26 triliun. Sementara untuk penyaluran pembiayaan, terjadi peningkatan 2,49 persen.
"DPK perbankan syariah mencatat pertumbuhan double digit , lebih tinggi dibanding pertumbuhan DPK perbankan konvensional 7,12% yoy dengan nominal Rp99,15 triliun," tambanya.
OJK meyakini kinerja perbankan akan semakin membaik ke depannya sejalan era normal baru.