Nazla Mariza, Influencing Director Yayasan Plan International Indonesia, menyatakan bahwa memang Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) yang jika dibiarkan akan mengarah ke destruktif.
“KBGO ini menimpa anak perempuan maupun laki-laki, dan jika dibiarkan ini bisa membentuk budaya berinteraksi di media sosial yang ke arah destruktif. Semua orang adalah target, namun perempuan 27 kali lebih rentan mengalami kekerasan online,” jelasnya.
Senada dengan hal tersebut, pada rangkaian acara sebelumnya, ‘Sehari Jadi Pemimpin 2020’, Najwa Shihab yang juga turut serta dalam acara tersebut menyatakan bahwa memang kekerasan berbasis gender online naik secara signifikan.
Baca Juga: Conor McGregor Ditangkap Polisi Atas Dugaan Pelecehan Seksual
“Justru di masa pandemi sekarang, Komnas Perempuan, saya membaca sejak tahun 2018, bahkan naik 300 persen loh kekerasan berbasis gender online,” ungkapnya.
Sebagai anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Farhan mengakui bahwa peraturan yang ada saat ini tidak secara sempurna melidungi hak kebebasan berekspresi perempuan, namun persiapannya sudah ada.
“Walaupun peraturan-peraturan saat ini, tidak secara sempurna melindungi hak kebebasan berekspresi perempuan, namun persiapan dan kebutuhan sudah kita buat. Semakin membawa kita ke kemajuan dalam konteks pemerataan kesempatan dan hak berekspresi bagi semua gender,” tegasnya.
Baca Juga: Kesal Masakan Tak Kunjung Matang, Pria Ini Pukul & Banting Sang Istri