Manado, Sonora.ID - BNPB mengajak warga Sulawesi utara untuk bersinergi mengantisipasi bencana alam akibat perubahan cuaca dan penggunaan bahan kimia untuk mengambil manfaat dari alam.
Menghentikan sementara aktifitas pertambangan di areal tambang rakyat yang memiliki risiko terjadinya bencana alam, menjadi salah satu ajakan BNPB.
Doni Munardo Kepala BNPB mengajak masyarakat dan pemerintah Sulawesi utara bersama-sama melakukan pengawasan juga sosialisasi tentang pentingnya mengantispasi bencana saat musim penghujan.
Baca Juga: BNPB Dukung Pemprov Sumut dalam Percepatan Penanganan COVID-19
Tidak menanam tanaman musiman di lereng perbukitan atau lahan miring yang mengakibatkan longsor disaat musim penghujan.
Menghentikan sementara aktifitas tambang di area tambang rakyat, saat ini karena sudah memasuki musim penghujan yang mengancam keselematan petambang karena bahaya longsor.
Tidak menggunakan bahan kimia berbahaya berupa air raksa atau mercury yang mengancam kesehatan tubuh petambang.
“Daerah dengan kemiringan lebih dari tiga puluh derajat sebaiknya tidak ditanami tanaman musiman karena konsekunsi sangat tinggi ketika curah hujan tinggi maka sedimen terbawa air bisa akibatkan longsor sehingga menimbun pemukiman,“ kata Doni Munardo Kepala BNPB saat kunjugan kerja ke Sulawesi Utara, di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (8/10/2020).
Selain itu BNPB juga meminta masyarakat terus memantau informasi cuaca ektrem dari BMKG untuk mengurangi serta mencegah secara dini kejadian yang tidak diinginkan saat masyarakat melakukan kegiatannya sehari-hari.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Pemkot Manado Bangun Rumah Singgah Khusus Tahanan