Palembang, Sonora.ID - Tolak ukur berhasilnya Pemilihan Umum (Pemilu) atau Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sejatinya dapat tercermin dari seberapa besar angka partisipasi pemilih.
Besar kecilnya kesadaran masyarakat cenderung menunjukan tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya Pilkada di mata masyarakat. Pertanyaannya, apa saja faktor utama yang membuat rendahnya partisipasi pemilih.
Pakar Pemasaran Politik, Associate Professor Dr. Markoni Badri, MBA mengungkapkan terdapat 6 (enam) faktor yang membuat berkurangnya partisipasi pemilih.
Baca Juga: Jokowi Sempat Nyatakan Tidak Tunda Pilkada, KPU: Jika Pandemi Memburuk, Kemungkinan Ditunda
Keenam faktor tersebut adalah ketidakpuasaan masyarakat terhadap perilaku partai politik dalam tatanan regulasi pemerintahan dan ketatanegaraan, kandidat tidak populer dan menarik di mata masyarakat, program yang ditawarkan tidak menjanjikan, kandidat tidak berkompeten, banyak janji yang sebelumnya tidak terealisir dan janji yang dianggap tidak realistis.
Oleh karena itu, lanjut Markoni, para kandidat sebaiknya tidak lagi mengkhianati janji dan harapan yang diberikan kepada masyarakat selama kampanye, karena hal ini akan selalu diingat masyarakat.
“Apalagi berdasarkan data empiris, sebagian besar yang menjadi faktor menurunnya partisipasi pemilih dikarenakan banyaknya janji yang sebelumnya tidak terealisir dari sang calon. Jadi kedepannya saya sarankan tawarkanlah janji yang realistis supaya masyarakat tidak kecewa,” tutupnya.
Baca Juga: Bawaslu Sumsel Akui Hadapi Banyak Tantangan pada Pilkada Tahun ini