Kendati demikian, sembari menunggu ketersediaan lahan, pihaknya berencana melakukan koordinasi dengan kelurahan setempat untuk menghindari sampah yang meluber ke jalan dan bau tidak sedap.
Yakni dengan mendata jumlah gerobak pengangkut sampah yang membuang sampah ke TPS di Jl. Malkon Temon itu terlebih dahulu.
Selanjutnya memberikan edukasi kepada mereka, agar setiap sampah yang diangkut tidak langsung dikeluarkan dari gerobak hingga menunggu truk angkutan datang.
Dengan begitu pemulung yang biasa mencari nafkah di TPS itu tidak bisa menghambur-hamburkan sampah, yang kerap membuat sampah meluber ke jalanan dan menimbulkan bau tidak sedap.
Baca Juga: Besi Proyek Jembatan HKSN Ambruk, 5 Pekerja Dilarikan ke Rumah Sakit
"Buah simalakama. Satu sisi mereka mencari nafkah. Tapi satu sisi keberadaannya membuat sampah berserakan," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, bertepatan dengan peringatan wafatnya pahlawan Nasional asal Kalimantan Selatan, Pangeran Antasari ke-158 tahun, Pemerintah Kota Banjarmasin kembali didesak untuk merelokasi keberadaan TPS yang berada di Jalan Malkon Temon karena lokasinya sangat berdekatan dengan makam.
Tumpukan sampah yang kerap meluber hingga ke jalanan dan bau tidak sedap mengganggu peziarah atau pengendara dan pejalan kaki yang kebetulan melintas di jalan Malkon Temon, tempat dimana TPS dan makam berada.