Semarang, Sonora.ID - Selama pandemi Covid-19 BRT Trans Semarang sudah menerapkan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan).
Menurut keterangan Plt. Kepala BLU UPTD Trans Semarang, Hendrix Setiawan, terhitung sejak 17 Maret 2020 pihaknya telah melakukan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 ini dengan selalu menerapkannya bagi karyawan serta pengguna jasa BRT Trans Semarang.
Karyawan dan pengguna jasa diwajikan memakai masker, mengecek suhu tubuh petugas dan calon penumpang dengan thermo gun, thermal camera, melakukan penyemprotan disinfektan baik di halte maupun keseluruh armada, menyediakan tempat cuci tangan di halte transit dan halte keberangkatan.
Baca Juga: Temui Eks Pendemo UU Cipta Kerja, Ganjar Langsung Ajak Dangdutan
Kemudian juga memasang hand sanitizer baik di halte transit maupun di dalam bus, membatasi kapasitas penumpang menjadi 50% (dengan mengurangi tempat duduk dan pegangan tangan), serta setiap 2 minggu sekali seluruh petugas akan dibagikan susu dan vitamin guna menjaga kebugaran.
BRT Trans Semarang sendiri, saat ini melayani masyarakat di Kota Semarang dan sekitarnya dengan 8 koridor dan 3 rute Feeder. Ke-8 koridor tersebut diantarnya adalah : koridor 1 (Mangkang - Penggaron), Koridor 2 (Terboyo - Sisemut), Koridor 3 (Pelabuhan - Elizabeth), Koridor 4 (Cangkiran - Stasiun Tawang), Koridor 5 (PRPP - Meteseh), Koridor 6 Universitas Diponegoro (UNDIP) - Universitas Negeri Semarang (UNNES), koridor 7 (Terboyo - USM - Balaikota), Koridor 8 (Cangkiran - Gunungpati - Simpang Lima). Kemudian Feeder 1 rute Ngaliyan - Madukoro, Feeder 2 Bangetayu - Kaligawe, Feeder 4 BSB - UNNES.
Dengan tarif Trans Semarang yakni untuk umum Rp. 3.500, pelajar/mahasiswa, pengguna KIA, lanjut usia dan veteran Rp. 1.000. Disisi lain, demi mencegah penyebaran Covid-19, bagi penumpang pihaknya juga menyediakan pembayaran non tunai (cashless).
Baca Juga: Waspada! Inilah Daftar Sejumlah Wilayah Rawan Covid-19 yang Dirilis Jokowi