Hal ini menyebabkan jumlah anggota yang bisa bekerja berkurang dibandingkan dengan kondisi normal.
Selain itu, pembagian beban dan waktu kerja juga dinilai semakin ketat. Sebab, tim harus memenuhi target yang diharapkan dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Semua anggota tim diwajibkan untuk melaksanakan tes rapid," ungkapnya.
Tak hanya itu, tim juga harus beradaptasi terhadap teknis penyelenggaraan kompetisi. Rudy mengatakan, beberapa divisi menggunakan aturan yang benar-benar baru, aturan baru ini disesuaikan dengan model pertandingan yang harus dilakukan secara online.
Peraturan baru yang dipakai dalam pertandingan online ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Tim Robotika ITS.
Baca Juga: Sambut Hari Bahari Nasional, Rektor ITS Luncurkan i-BOAT, Kapal Tanpa Awak
"Tantangan ini menjadi bukti bahwa Tim ITS mempunyai keunggulan dalam adaptasi dan kreativitas, terbukti dari berhasilnya tim pada banyak divisi," tutur alumnus ITS angkatan 1999 ini.
Untuk ke depannya, Rudy mengatakan, Tim Robotika ITS akan meningkatkan performa dari masing-masing robot yang telah dibentuk.
Beberapa strategi baru dikatakan sudah muncul lewat evaluasi pertandingan yang telah dilakukan.
"Dengan prestasi saat ini, kita sangat percaya diri untuk bisa mempertahankan juara umum yang ketiga pada KRI nasional tahun ini," pungkasnya optimistis.