Meski demikin, Hayat mengatakan, masih ada kendala khususnya pada budidaya udang windu yang bermutu disebabkan adanya kelangkaan induk udang yang bermutu, prasarana saluran irigasi, termasuk perubahan iklim yang tidak menentu dan berpengaruh pada penentuan musim panas yang tidak tepat.
Untuk mengatasi hal tersebut, dalam kesempatan ini, Hayat menyebutkan program kegiatan diseminasi inovasi teknologi budidaya udang windu berbasis kawasan (Sitto Bangkit) yang telah dilakukan di sepuluh Kabupaten/Kota.
"Kami berharap untuk tahun 2021 dapat dilakukan percontohan pada 13 Kabupaten Kota sehingga kegiatan budidaya udang yang telah lama dilakukan masyarakat pesisir dapat bergairah kembali," harapnya.
Baca Juga: Sulut Ekspor Direct Call Perikanan dan Pertanian Ketiga Kali ke Jepang