Prasetyadi menyebutkan selain jangka menengah, pihaknya juga berencana melakukan investasi untuk jangka panjang yang akan dimulai pada 2025 dan ditarget rampung di 2034 nanti.
Baca Juga: Pelayanan Kapal dan Peti Kemas Dongkrak Pertumbuhan CAGR Pelindo IV
Investasi yang akan dilakukan yakni, perluasan lapangan penumpukan dengan reklamasi seluas 39 hektare dan perpanjangan dermaga 200 x 35 meter persegi dan trestle.
“Serta pengadaan 2 unit CC, 6 unit RTG dan kapasitas terminal penumpukan kurang lebih 3,5 juta TEUs per tahun di atas lahan seluas 69 hektare,” bebernya.
Pada 2019 lalu, Pelindo IV mencatatkan laju pertumbuhan majemuk tahunan atau Compound Annual Growth Rate (CAGR) pendapatan kegiatan operasional Pelabuhan Kendari yang bertumbuh sebesar 7% untuk call kapal, 47% untuk ukuran atau Gross Tonnage (GT) kapal, 8% untuk jumlah barang dalam satuan ton dan 1% untuk penumpang kapal.
Dari sisi perkembangan kegiatan operasional Pelabuhan Kendari, BUMN Kepelabuhanan ini juga mencatat CAGR pendapatan sebesar 9% untuk petikemas dalam satuan TEUs dan 10% dalam satuan box di tahun lalu.
Sekedar diketahui, Pelindo IV resmi mengoperasikan KNP dengan melayani sandar dan bongkar muat perdana kapal pada awal Mei 2019.
Pembangunan Pelabuhan Baru Kendari ini sebenarnya telah rampung pada akhir 2018 lalu dengan sejumlah alat yang dioperasikan yaitu 1 unit CC, 2 unit Reach Stacker (RS), 5 unit Head Truck dan 1 unit Forklift 7 ton.
Pembangunan KNP dirancang untuk mendukung dan meningkatkan perekonomian di Sulawesi Tenggara dan dibangun oleh Pelindo IV dengan mengucurkan total anggaran investasi sebesar Rp936 miliar. Dikerjakan dalam tiga paket, yaitu Paket I, II dan Paket III.
Baca Juga: Menteri ATR/Kepala BPN: UUCK Akan Percepat Penyusunan RTRW