Makassar, Sonora.ID - Pemprov Sulsel terus berupaya menurunkan angka stunting (kondisi gagal pertumbuhan pada anak) melalui sejumlah program.
Salah satunya dengan mengerahkan pendamping gizi di desa-desa lokasi khusus (Lokus) terdapat kasus stunting.
Hadirnya pendamping tersebut merupakan bagian dari program Gerakan Masyarakat Mencegah Stunting (Gammara'NA) yang menjadi program prioritas Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.
Baca Juga: Wagub Sumsel Nilai Bidan Desa Berperan Penting dalam Penurunan Angka Stunting
Seperti baru-baru ini, Pemprov Sulsel menurunkan 70 pendamping gizi di Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Bone untuk melayani ibu hamil dan bayi bawah dua tahun (Baduta).
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan Husni Thamrin mengatakan, pendamping gizi akan melaksanakan kegiatan pencegahan stunting melalui pendampingan keluarga. Khususnya bagi bayi dalam seribu hari pertama kehidupan.
"Program unggulan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah inimempercepat penurunan stunting dengan menghadirkan 70 tenaga pendamping gizi dan konselor stunting yang ditempatkan di desa lokus di Kabupaten Enrekang dan Bone yang bersentuhan langsung dengan masyarakat," kata Husni Thamrin.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Targetkan Stunting Turun Hingga 14 Persen di 2024