Dalam waktu dekat, Pemprov Jatim akan melakukan apel kesiapsiagaan bencanaan bersama semua pihak untuk lebih mengantisipasi dampak dari kebencanaan bisa dipersiapkan dengan detail.
Khofifah menghimbau kepada masyarakat agar tetap berhati- hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, sambaran petir, pohon tumbang dan jalan licin.
"Intinya kami ingin masyarakat tetap waspada namun harus tetap tenang dan jangan panik," tegasnya.
Baca Juga: La Nina Akan Masuk Indonesia, BMKG Minta Masyarakat Waspada Ekstsra Terhadap Cuaca Ekstrem
Mengantisipasi dan meningkatkan kewaspadaan, Khoffiah akan memimpin apel kesiapsiagaan di tiga titik daerah yakni satu titik di daerah mataraman, satu titik di daerah tapal kuda dan satu titik di daerah pantura.
Nantinya, dalam apel tersebut akan di breakdown kesiapsiagaan yang harus dilakukan oleh BPBD, Tagana serta terkonfirmasinya kepala daerah dalam peta terdampak adanya fenomena La Nina, MJO dan Hidrometeorologi.
"Kami akan melakukan apel secara simultan bersama BPBD dan Tagana serta 22 kabupaten/kota di Jatim. Jadi kita akan melakukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan sehingga masyarakat tetap tenang dan tidak panik," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BMKG Tanjung Perak Taufiq mengatakan, La Nina bukan merupakan badai melainkan fenomena kenaikan suhu muka laut di pasifik utara yang membawa perubahan cuaca di Indonesia.
"Kami ingin semua melakukan deteksi lebih dini agar masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan," tutupnya.