Menurut Luhut, manajemen Tesla tertarik menanamkan modal lantaran Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Manajemen Tesla bahkan bertanya apakah cadangan nikel tanah air mumpuni.
"Saya bilang kau taruh investasinya di sini hari ini cadangannya kita kasih. Jadi kalau kita itu selalu sekarang mengubah dari commodity base menjadi downstreem. Jadi produksi-produksi kita lihat hilirisasi," ujar Luhut.
Upaya pemerintah untuk membawa Tesla membangun pabrik ke Batang memang tak mengherankan. Kawasan ini memang disiapkan untuk relokasi pabrik dari luar dengan insentif sewa lahan gratis selama 10 tahun. Bahkan sebanyak 153 perusahaan asing dan luar sudah antre masuk masuk ke Indonesia termasuk ke Batang.
Baca Juga: Ajang Balap Formula E di Jakarta Resmi Ditunda Karena Virus Corona
Presiden Jokowi sebelumnya telah memerintahkan pembukaan lahan seluas seluas 4.000 hektare milik PTPN IX di Batang.
Tahap pertama dibuka seluas 450 hektare, sehingga harapannya Indonesia makin bisa bersaing menyambut investor dengan pelayanan yang baik dan berdaya saing.
"Saya tidak mau lagi, tadi ada potensi 119 perusahaan yang akan relokasi dari Tiongkok keluar, jangan sampai kita tidak mendapatkan perusahaan itu untuk mau masuk ke Indonesia. Jangan kalah dengan negara-negara lain," kata Jokowi saat meninjau kawasan industri terpadu Batang, Jawa Tengah.
Baca Juga: Setneg Akhirnya Memberikan Izin Formula E Diadakan di Area Monas