Libur Panjang, KA Wisata dan DAOP 2 Tambah Perjelanan Kereta Api

26 Oktober 2020 18:30 WIB

Libur Panjang, KA Wisata dan DAOP 2 Tambah Perjelanan Kereta Api ( Indra Gunawan/ Sonora FM Bandung)

Bandung, Sonora.ID - PT Kereta Api Pariwisata menambah perjalanan kereta priority di masa libur long weekend di akhir bulan Oktober 2020.

Penambahan perjalanan kereta wisata meliputi kereta priority Argo Wilis relasi Bandung - Surabaya Gubeng (PP), kereta priority Taksaka Fakultatif Priority relasi Gambir - Yogyakarta (PP), kereta priority Bima relasi Gambir - Surabaya Gubeng (PP) dan kereta Priority Turangga relasi Bandung - Surabaya Gubeng (PP).

Penambahan perjalanan kereta priority ini untuk memenuhi permintaan pelanggan yang meningkat.

Untuk perjalanan kereta priority Bima dan Turangga rata-rata pada pekan kemarin Jumat (23/10/2020), dan Minggu (25/10/2020), kurang lebih mencapai 100 persen dengan jumlah penumpang kurang lebih 21 penumpang per kereta priority dengan kapasitas penjualan di masa adaptasi kebiasaan baru sebesar 70 persen.

Baca Juga: Kunjungan ke Bandung, AS Ingin Tingkatkan Investasi di Jawa Barat

Dari data di Agustus - September 2020 kurang lebih ada 99 perjalanan kereta priority baik pola Charter (rombongan) dan pola FIT (Perorangan) dengan volume penumpang mencapai kurang lebih 920 Penumpang.

"Pengoperasian Kereta Wisata meliputi Kereta Wisata Type Nusantara, Type Jawa, Type Bali, Type Toraja, Type Sumatra, Type Retro, Kereta Istimewa dengan pola Charter (Rombongan) dan Type Priority serta Type Imperial dengan pola FIT (Perorangan) dan Charter (Rombongan) dengan menerapkan protokol Adaptasi Kebiasaan Baru," ucap Totok Suryono Direktur Utama PT Kereta Api Pariwisata di Bandung, Senin (26/10/2020).

Lebih lanjut Totok mengatakan, para penumpang diharuskan untuk tetap mematuhi persyaratan sesuai yang diatur oleh Gugus Tugas Covid-19, yakni dalam kondisi sehat, tidak sedang menderita flu, baik batuk, maupun deman dengan suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celcius.

Baca Juga: Jumlah Penumpang Trans Semarang Meningkat, Protokol Kesehatan Harus Lebih Ketat

Halaman Berikutnya

“Kami terus dan...