Sonora.ID - Beberapa perusahaan Arab menarik produk Prancis dari supermarket sebagai tanggapan atas pernyataan Presiden Emmanuel Macron tentang Islam.
Melansir CNN, Macron berjanji untuk melawan "separatisme Islam", yang menurutnya mengancam untuk mengambil kendali di beberapa komunitas Muslim di seluruh Prancis.
Macron telah berjanji untuk memerangi kaum radikal Islam setelah pemenggalan kepala seorang guru sejarah pada 16 Oktober yang sempat mempertunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya dalam diskusi kelas tentang kebebasan berbicara.
Namun komentarnya memicu protes di negara-negara mayoritas Muslim pada akhir pekan, dengan orang-orang membakar gambar Macron di Suriah dan membakar bendera Prancis di ibu kota Libya, Tripoli.
Baca Juga: Diduga Bunuh Diri, WNA Prancis Predator 305 Anak Tewas Usai Ditemukan Terlilit Kabel
Tagar seperti #BoycottFrenchProducts dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab #NeverTheProphet menjadi tren di berbagai negara termasuk Kuwait, Qatar, Palestina, Mesir, Aljazair, Yordania, Arab Saudi, dan Turki.
Di Kuwait, ketua dan anggota dewan direksi dari Al-Naeem Cooperative Society memutuskan untuk memboikot semua produk Prancis dan mengeluarkannya dari rak supermarket.
Asosiasi Dahiyat al-Thuhr mengambil langkah yang sama, dengan mengatakan “Berdasarkan posisi Presiden Prancis Emmanuel Macron dan dukungannya terhadap kartun ofensif terhadap nabi tercinta kami, kami memutuskan untuk menghapus semua produk Prancis dari pasar dan cabang sampai pemberitahuan lebih lanjut ."