Makassar, Sonora.ID - Jalan penghubung antara Kabupaten Toraja Utara dengan Luwu Raya sudah teraspal sepanjang 10 kilometer dari 40 kilometer jumlah keseluruhan. Pekerjaan jalan dengan lebar 7 meter ini masih terus digenjot oleh pemerintah provinsi dengan kolaborasi anggaran pusat, provinsi maupun kabupaten.
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah, mengatakan, pengaspalan jalan penghubung antara dua daerah ini sedang berlangsung dan ditargetkan segera selesai dan bisa digunakan oleh masyarakat setempat.
"Proses pengaspalan jalan yang menghubungkan Bua, Luwu - Bastem - Rantepao, Toraja Utara saat ini sementara dikerjakan. Panjang total jalan penghubung antara wilayah Luwu dan Toraja ini 40 km, dengan lebar 7 meter. Untuk tahap awal pengaspalan sepanjang 10 km yang ditargetkan selesai akhir tahun ini," kata Nurdin Abdullah saat diwawancarai, di Rujab Gubernur Sulsel,belum lama ini.
Baca Juga: Resesi Ekonomi, Disnaker Makassar Mewaspadai Adanya Gelombang PHK
Ia berharap dengan selesainya jalan tersebut bisa menggantikan jalan yang putus akibat longsor di daerah Luwu Raya belum lama ini. Selain itu, jalan ini juga dapat memperpendek jarak tempuh dari Bua, Luwu, menuju Rantepao, Toraja Utara.
"Kita berharap jalan ini nantinya menjadi penghubung utama antara Palopo - Toraja, dimana jalan lainnya yang ada saat ini masih belum sepenuhnya bisa dilewati kendaraan akibat longsor yang terjadi beberapa waktu lalu," jelasnya.
Baca Juga: Dorong Pariwisata Lutim, Pemprov Sulsel Ingin Ambil Alih Bandara Vale
Yang lebih penting lagi, jalan ini banyak memberikan manfaat, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang jalan tersebut. Pasalnya, daerah di sepanjang jalan tersebut sebelumnya termasuk daerah terisolir.
"Dengan jalur ini dapat membuka akses wilayah yang selama ini terisolir, memudahkan distribusi hasil pertanian dan perkebunan warga, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," tuturnya.