Pasalnya, menurut Rhenaldi, orang yang miskin adalah orang yang merasa hidupnya tidak pernah cukup, tidak pernah puas, dan selalu memiliki keinginan untuk mengambil.
“Tapi kalau orang kaya, itu bukan dari jumlah uang. Tapi orang yang, seberapa besar ia ingin berikan kepada orang lain. Semakin ia semakin besar memberikan kepada orang lain, semakin kaya dia artinya,” sambungnya mengubah pengertian tentang kaya dan miskin.
Baca Juga: 7 Resep Sukses Anti Gagal Capai Revolusi Hidup Ala Tung Desem Waringin
Rhenaldi mencontohnya ketika ada seorang ibu yang memiliki Rp 100.000, dan berani memberikan Rp 80.000 kepada orang lain yang membutuhkan, tanpa sepengetahuan orang lain, maka ibu itu adalah orang kaya.
“Sama saja dalam pekerjaan, kalau orang kita apa-apa ‘me first’, siapa yang mau sama dia lama-lama? Jadi bagaimana orang bisa membantu orang lain supaya berhasil, itu adalah kunci bagi orang untuk menjadi berhasil,” tegasnya.
Jadi mereka yang kaya adalah mereka yang punya pemikiran panjang dan mau memberikan lebih kepada orang lain.
Baca Juga: Penting Bisa Deskripsikan Diri Sendiri, Deddy: Akan Lebih Mudah Sukses!