Banjarmasin, Sonora.ID - Keberhasilan Ibnu Sina dalam mengelola sampah di Kota Seribu Sungai menjadi teladan dan diikuti oleh Komunitas 0 Sampah (Kuolah) di Banjarmasin.
Ketua Komunitas Kuolah, Aprianda Nur Ikhsan mengapresiasi dan menaruh kekagumanan dengan kepemimpinan Ibnu Sina dalam menangani permasalahan sampah di kota ini. Yang mana secara nasional, Kota Banjarmasin telah diakui sebagai pelopor pengurangan sampah kantong plastik.
"Berawal dari sana, kami memiliki ide untuk mengelola sampah berbasis organik yang digunakan sebagai pakan ikan alternatif," terangnya.
Menurut lelaki berusia 26 tahun tersebut, pakan ternak dari sampah organik selain dapat menekan limbah organik di Kota Banjarmasin, juga mengandung protein lebih tinggi dari pakan biasanya. Dalam rangka riset pihaknya telah bekerjasama dengan PD PAL Banjarmasin.
Baca Juga: Gubernur Sumatera Selatan Luncurkan Booster Signal Karya Inovasi SMK
Sampah organik ini katanya akan menghasilkan Maggot atau belatung Black Soldier Fly (BSF) yang merupakan sumber protein yang baik bagi pertumbuhan ikan.
Meskipun baru beberapa bulan mulai aktif membuat pakan ternak tersebut, dirinya optimis dengan dukungan Ibnu Sina dan pihak lainnya usaha ini akan terus berkembang.
"Kami ingin ada value (nilai) tambah jadi bukan hanya mengurangi sampah saja namun juga bisa meningkatkan pendapatan," jelasnya.
Lanjutnya, masyarakat perlu memiliki kesadaran akan pentingnya penanganan sampah.
"Dari beliau (Ibnu Sina) lah kami menyadari pentingnya mengelola sampah yang dapat mengubah lingkungan," ujarnya.
Baca Juga: Pilkada di Tengah Pandemi, KPU Sumsel: Jadikan ini sebagai Ajang Inovasi