“IEPK memang hanya alat bantu. Alat yang paling dasar adalah kesadaran, keteguhan hati dan komitmen dalam menyadari bahwa kita adalah bagian dari Hamba Allah yang menjaga amanah perintahNya,” ucap Oded.
Turut hadir pada acara sosialisasi IEPK ini Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Barat, Mulyana.
Di kesematan itu, ia mengatakan, Indeks Persepsi Korupsi di Indonesia mengalami kenaikan. Hal ini merupakan sebuah bukti perbaikan pelayanan Pemerintah kepada publik.
Baca Juga: Cintai Lingkungan, Mesin Pengolah Sampah Ini Hadir di Masyarakat
Dengan semangat konsistensi maka Indonesia akan terus memperbaiki Indeks ini di masa yang akan datang.
Adapun manfaat IEPK, menurut Mulyana, adalah menjadikan basis data dalam perbaikan tata kelola, manajemen resiko dan pengendalian isu pencegahan korupsi.
Selanjutnya adalah dapat digunakan sebagai dasar dalam penentuan identifikasi permasalahan korupsi dan bagaimana strateginya yang akan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan unit organisasi yang akan menjadi sasaran pengelolaan resiko korupsi.
"Serta menjadi instrumen dalam meningkatkan capaian efektivitas pengendalian resiko korupsi. Dengan koordinasi dan kolaborasi dari setiap elemen dalam tata kelola yang baik akan menghasilkan IEPK yang baik. Itu akan menjadikan Kota Bandung sebagai Kota yang bebas akan tindak pidana korupsi," lanjut Mulyana.
Baca Juga: Kota Bandung Telah Siap Berlakukan Sanksi Derek untuk Parkir Liar