“Jumlah pengangguran pun bertambah sebesar 14,38 ribu orang,” tutur Kepala BPS Kalimantan Selatan, Moch. Edy Mahmud.
Ia menjabarkan bahwa pekerja di Kalimantan Selatan masih didominasi sektor informal yang mencapai 60,82 persen.
“Pekerja di sektor informal, yaitu berstatus berusaha sendiri 22,13 persen, berusaha dibantu buruh tidak tetap 16,31 persen, pekerja bebas 6,54 persen dan bekerja tidak dibayar 15,84 persen,” jelasnya lagi.
Baca Juga: Untuk Ketiga Kalinya, Laporan Denny ke Bawaslu Kalsel 'Rontok' Lagi
Sementara untuk pekerja di sektor formal mencapai 39,18 persen, yakni terdiri dari buruh atau karyawan sebanyak 36,15 persen dan status berusaha dibantu dengan buruh tetap yang mencapai 3,03 persen.
Edy menambahkan, dari sisi pendidikan, sebagai besar penduduk yang masuk angkatan kerja di Kalimantan Selatan merupakan lulusan Sekolah Dasar (SD), yang diikuti oleh lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan sebagian kecilnya bergelar Diploma atau Sarjana.
Persentasenya terbagi atas 43,87 persen penduduk bekerja berijazah SD atau tidak punya ijazah, 18,41 persen tamatan SMP sederajat.
“Hanya 11,20 persen pekerja berpendidikan terakhir atau lulusan Diploma maupun Sarjana,” pungkasnya.