"Dengan penghentian penelitian ini, tidak ada relawan baru yang dapat divaksinasi," tulis Anvisa dalam pernyataannya.
Sebagai informasi, penghentian sementara dalam pengujian obat dan vaksin adalah hal yang umum.
Melakukan jeda pada studi memungkinkan peneliti untuk menyelidiki apakah suatu kondisi yang muncul merupakan efek samping dari obat atau vaksin.
Perlu diketahui, CoronaVac tengah diuji di tujuh negara bagian Brasil, ditambah distrik federal tempat ibu kota Brasilia berada.
Menyusul kontroversi tentang kandidat vaksin ini bulan lalu, Anvisa mengizinkan dilakukannya impor dari China sebanyak 6 juta dosis.
Baca Juga: BMKG Prediksi 16 Wilayah Alami Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Hari Ini
Namun, kandidat vaksin potensial tersebut tidak dapat diberikan kepada warga Brasil karena belum disetujui secara lokal.
Pada hari Senin (9/11/2020), Sekretaris Kesehatan Negara Bagian Sao Pulo, Jean Gorinchteyn, mengatakan 120 dosis suntikan pertama CoronaVac akan tiba di bandara internasional Sao Paulo pada 20 November.
"Kami akan mengikuti protokol kesehatan dalam memberikan suntikan vaksin ini. Pemberian vaksin hanya akan dilakukan ke publik setelah otorisasi final dari kewenangan kesehatan Brasil," jelasnya.
Menurut dia, hampir seluruh relawan yang diberi dua dosis vaksin menghasilkan antibodi yang dianggap dapat melindungi orang dari virus.
Sao Paulo juga mengimpor bahan mentah untuk memproduksi 40 juta suntikan CoronaVac, yang akan mulai tiba pada 27 November.
Baca Juga: Waspada! BMKG Peringati 14 Wilayah Alami Hujan Lebat Disertai Petir & Angin