Makassar, Sonora.ID - Ekonomi Sulawesi Selatan pada kuartal tiga 2020 mengalami kontraksi minus 1,08 persen secara year on year.
Kepala BPS Sulsel, Yos Rudiansyah mengatakan jika dibandingkan kuartal sebelumnya, ekonomi Sulsel tumbuh sebesar 8,18 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan yang tumbuh 59,29 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh 12,46 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 10,85 persen.
Baca Juga: Indonesia Resesi, Nurdin Abdullah Optimis Ekonomi Sulsel Tetap Tumbuh Positif
Sementara itu dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen PMTB sebesar 0,95 persen.
Sementara itu, perekonomian Sulawesi Selatan berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2020 mencapai Rp 133,02 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 86,34 triliun.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi yang tumbuh 12,20 persen.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh 2,35 persen.
Baca Juga: Ekonomi Sulsel Sulit Diprediksi, BI: Kondisi Penuh Ketidakpastian