Irvan menyebut, Pemkot Surabaya juga melakukan upaya mitigasi bencana. Seperti apa yang harus masyarakat pesisir pantai lakukan ketika terjadi gelombang air pasang. "Mungkin evakuasinya seperti apa, kemudian evakuasi perahu seperti apa, kemudian kontak 112 untuk bantuan," terangnya.
Untuk mengantisipasi dampak terjadinya gelombang air pasang, pemkot telah menempatkan 8 pos pantau yang lokasinya tersebar di pesisir pantai Surabaya.
Pertama, berada di Rumah Pompa Balung dan Rusun Romokalisari untuk Pos Pantau Pesisir Utara. Selanjutnya, berada di Sentra Ikan Bulak (SIB), Eks Rumah Pompa Wonorejo II, SMPN 30 Medokan Semampir, dan Kecamatan Gunung Anyar untuk Pos Pantau Pesisir Timur.
Baca Juga: Sistem e-Budgeting Pemerintah Kota Surabaya Diadopsi Nasional
Kemudian, berada di Kelurahan Sumberejo dan Kelurahan Karang Pilang untuk Pos Pantau Pesisir Barat.
"Kalau terjadi lagi, SIB kita siapkan khusus untuk pesisir bulak. Jadi nanti kalau memang terjadi lagi gelombang tinggi, sehingga rumah itu sementara tidak bisa ditempati maka evakuasi kita siapkan di SIB," ujarnya.
Irvan mengatakan, pemkot Surabaya sudah lama mengantisipasi dampak terjadinya gelombang air pasang untuk melindungi warga di pemukiman kampung nelayan. Upaya yang dilakukan itu seperti membangun dinding penahan ombak serta menanam ribuan pohon cemara udang.
Baca Juga: Empati pada Tukang Sapu, Risma Pungut Sampah di Tengah Unjuk Rasa