SONORA.ID - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mendukung penetapan Hari Berkebaya Nasional dan pendaftaran kebaya ke UNESCO sebagai budaya asal Indonesia yang akan diusulkan dalam Kongres Berkebaya Nasional, 21-22 Desember 2020 mendatang.
Hal itu disampaikan Moeldoko dalam pertemuan dengan perwakilan Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI), di Gedung Bina Graha Jakarta, Kamis (12/11/2020)
“Saya sangat setuju dengan kedua usulan ini, karena kebaya memang bisa menunjukkan identitas perempuan Indonesia. Kebaya akan menjadi alat untuk menyatakan: ini lah saya, inilah perempuan Indonesia,” kata Moeldoko
Menurutnya, soal pelestarian kebaya juga sejalan dengan UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Moeldoko mengusulkan agar PBI mempersiapkan dokumen berisi sejarah kebaya yang akan dijadikan sebagai dasar penetapan Hari Berkebaya Nasional (HBN).
“Segera siapkan dokumen-dokumen dan surat ke Presiden agar beliau bisa membuat keputusan dan mengumumkan tentang penetapan HBN ini,” tambah Moeldoko.
Sementara itu salah satu pendiri PBI, Rahmi Hidayati mengatakan perlu usaha untuk memperkenalkan kembali kebaya kepada generasi muda dan milenial. Terlebih, menurutnya, selama ini kebaya selalu indektik dengan ibu-ibu. Menurut Rahmi dimasa mendatang kebaya harus menjadi ciri khas perempuan Indonesia.
"Seperti halnya kain Sari dari India, Baju Kimono dari Jepang, diharapkan orang melihat perempuan memakai kebaya, langsung menyebut dari Indonesia," tutur Rahmi.