Banjarmasin, Sonora.ID - Simulasi pembelajaran tatap muka di empat Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Banjarmasin resmi diselenggarakan. Yakni di SMPN 7, SMPN 10, SMPN 12 dan SMPN 31.
Kekhawatiran akan penularan virus Corona pun menghantui para murid, selama berada di sekolah.
Pelaksanaannya yang digelar dalam masa pandemi, membuat peserta didik rentan tertular virus. Meskipun sebenarnya, seluruh kelurahan di Banjarmasin sudah berstatus zona hijau.
Lantas, siapa yang harus bertanggung jawab ketika dalam pelaksanaannya justru terjadi penularan virus?
Baca Juga: Murid Antusias Belajar Tatap Muka, SMPN 10 Banjarmasin Kelabakan
"Pemko Banjarmasin dan pihak sekolah yang harus tanggung jawab ketika hal itu terjadi," ucap Reja Pahlevi, Pengamat Pendidikan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, ketika dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin, Senin (16/11) siang.
Menurutnya, solusi untuk mencegah terjadinya penularan virus terhadap peserta didik di sekolah adalah dengan pengawasan ekstra dari para guru.
Di mana penerapan protokol kesehatan harus benar-benar diterapkan ketika berada di lingkungan sekolah. Baik itu mengenakan masker ataupun menjaga jarak.
"Namanya remaja kan sering tidak terpantau. Makanya guru harus ketat mengawasi," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin, Totok Agus Daryanto mengungkapkan, sekolah yang menggelar simulasi pembelajaran tatap muka terancam ditutup, jika terjadi penularan virus.
Baca Juga: Besok, Empat SMP Negeri di Banjarmasin Mulai Belajar Tatap Muka
Kajian ini...