"Peserta yang ikut pameran ada 200-an. Memang antusiasnya cukup besar dan harganya juga tinggi," ujar dia.
Rofiq pun berkeinginan membangkitkan ikan Louhan sebagai rajanya ikan hias di Indonesia yang sempat menjadi primadona pada tahun 90-an. Kriteria lomba Louhan Adapun, juri lomba SLC bernama Ismantoro mengungkapkan bahwa para juri menilai dari berbagai kriteria.
"Semua ketegori kita nilai, mulai dari warna, bentuk kepala, muka, bodi, mutiara, ekor, warna, ekor, dan sirip. Dari berbagai aspek tersebut, ada persentase nilai masing-masing yang hasilnya nanti digabungkan," ujar dia.
Baca Juga: GAIKINDO Garap Pameran Otomotif Harapan Baru di Era yang Baru
Ismantoro melanjutkan, antusias pencinta Louhan meningkat selama masa pandemi ini. Hal ini lantaran masyarakat mencari hiburan baru untuk mengisi waktu luang selama pandemi.
"Banyak bermunculan penghobi baru. Meningkatnya pencinta Louhan ini semoga terus tumbuh, tidak hanya di Kota Semarang dan sekitarnya namun seluruh wilayah Indonesia," jelas juri asal Jogja ini.
Pameran dan kontes ikan Louhan tersebut telah berlangsung 12 hingga 15 November 2020.
Baca Juga: Bantu Tingkatkan UMKM, BI Kalsel Gelar Karya Gawi Borneo 2020