Palembang, Sonora.ID - Kemplang adalah makanan olahan berbahan dasar ikan sungai, ikan laut, campuran bumbu dan tepung sagu atau tepung tapioka yang berasal dari Provinsi Sumatera Selatan untuk proses pembuatannya bisa digoreng dan dipanggang atau dibakar.
Makanan ini menjadi pangan lokal yang ikonik sekaligus dikembangkan secara turun-temurun juga turut menjadi penggerak denyut nadi kelompok perempuan (ibu rumah tangga) di Lorong Mari, Kelurahan Talangbubuk, Kecamatan Plaju, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan yang merupakan binaan dari Corporate Social Responsibility Pertamina (Persero) Refinery Unit III Plaju, Sub Holding Refining Petrochemical dengan memberikan pendampingan pada kelompok ibu rumah tangga pengolah kemplang yang tergabung dalam UKM Mari Kemplang.
Di Lorong Mari ada 6 UMKM pengrajin kemplang yang memiliki jam khusus disebut dengan “ jam kemplang” atau waktu tertentu dimana banyak pelanggan kemplang mengambil beberapa plastik ukuran besar berisi kemplang.
Baca Juga: Fintech P2pl Memperluas Akses Pendanaan Bagi Umkm Di Daerah Istimewa Yogyakarta
Jam kemplang tersebut berkisar antara pukul 14.00–17.00 WIB setiap harinya. Salah satu pengrajin kemplang bernama ibu Hamidah yang telah mengelutin pembuatan kemplang ini secara turun menurun.
Produksi yang dihasilkan berkisar hingga 1000 pcs kemplang perhari dengan omzet Rp 500.000/perhari. Trend Penjualan Kemplang Sejak 2019 semakin meningkat walau sempat menurun dikarenankan Dampak Pandemi Covid-19, namun sejak memasuki era New Normal Penjualan kemplang semakin membaik.
Salah satu Anggota DPR RI Komisi IV pada saat berkunjung ke kampung kreasi binaan Pertamina, Renny Astuti mengatakan "Usaha ini bagus, ibu-ibu jadi punya penghasilan sendiri dapurnya tetap ngebul walaupun ada Covid-19.”
Kemplang tidak hanya menggerakkan kaum perempuan Lorong Mari, terlebih ibu rumah tangga namun juga telah menumbuhkan semangat para pemuda yang dibuktikan dengan komitmen mereka untuk membentuk rantai nilai produk kemplang mulai dari penyediaan ikan segar giling untuk bahan hingga pemasaran yang dipusatkan di Lorong Mari.
Baca Juga: Supaya Survive di Tengah Pandemi, ini Pesan Kadin Koperasi dan UMKM Palembang