Banjarmasin, Sonora.ID - Simulasi pemungutan dan penghitungan suara serta penggunaan Sirekap di tingkat TPS dalam Pilkada Serentak Tahun 2020, bukan hanya diikuti masyarakat biasa, melainkan juga beberapa masyarakat yang tergabung dalam komunitas disabilitas Kota Banjarmasin.
Akhmad Riad, Sekretaris Perkumpulan Penyandang Disabilitas Kota Banjarmasin mengatakan, masih ada beberapa kendala saat simulasi pencoblosan untuk disabilitas, karena jalur sirkulasi yang memiliki bidang dengan kemiringan tertentu atau biasa disebut ram, itu terlalu curam.
"Masalah kesulitan di sini, khususnya kaum disabilitas yang menggunakan kursi roda, kiranya harus memperhatikan ram. Soalnya terlalu curam," ujarnya.
Baca Juga: Kalsel Siap Jadi Tuan Rumah Perhelatan MTQ Nasional Tahun 2022
Tidak hanya itu, Riad juga menambahkan agar KPU Kota Banjarmasin perlu memperhatikan tunanetra saat pencoblosan 9 Desember mendatang, dikarenakan kertas suara yang masih belum dilengkapi huruf braille.
"Yang perlu diperhatikan KPU juga yakni bagi yang tunanetra saat pencoblosan. Karena surat suara masih tidak menggunakan huruf braille," tambahnya.
Raid pun berharap, agar pada saat pencoblosan 9 Desember 2020 mendatang, KPU Kota Banjarmasin sudah mempersiapkan kekurangan untuk memudahkan penyandang disabilitas saat pelaksanaan Pilkada Serentak.
Baca Juga: Pelipatan Dimulai, Ini Besaran Upah Pelipat Surat Suara di Banjarmasin