"Kita tidak tahu kapan pandemi ini berakhir. Tapi kejadian ini harus menjadi pelajaran untuk membiasakan hidup bersih" ujarnya saat menyanggah jawaban paslon nomor urut 1.
Sementara itu sebagai calon petahana, Ibnu Sina - Arifin Noor, juga membeberkan berbagai upaya untuk mengatasi pandemi, termasuk mengatasi klaster pasar.
Di mana sejak Presiden, Joko Widodo mengumumkan kasus pertama, Pemko Banjarmasin langsung meliburkan sekolah pada 16 Maret lalu.
Termasuk melakukan upaya tracking di pasar-pasar tradisional, dengan cara melakukan rapid test kepada 1.500 warga pasar dalam satu hari.
Baca Juga: Malam Ini, Debat Kedua Pilwali Surabaya Bertema Peningkatan Kesejahteraan
"Kita temukan 155 orang reaktif, di Pasar Antasari khususnya dan langsung ditangani," ucap Ibnu ketika menjawab pertanyaan dari Paslon nomor urut 4.
Lain lagi dengan Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota nomor urut 3, Khairul Saleh - Habib Muhammad Ali Al Habsyi yang mengkritisi bantuan sosial yang selama ini diberikan oleh Pemko Banjarmasin.
Khairul beranggapan, tidak semua warga yang terdampak Covid-19 menerima bantuan sosial dari Pemerintah.
"Penerima bantuan sosial belum merata. Ketimpangan ini membuat masyarakat menjadi apatis," pungkas Khairul ketika bertanya kepada Paslon nomor urut 2.
Baca Juga: Debat Terakhir Pilkada Antar Calon Wakil Bupati Bangli