Saya sangat terharu melihat dan mendengar cerita-cerita hebat, dedikasi, kesungguhan bapak dan ibu guru untuk bergerak, mencari solusi agar proses belajar anak-anak kita tidak terhenti.
Ada yang sudah melakukan pembelajaran daring, ada guru yang membuat anak-anak menjadi kelompok kecil dan didatangi secara bergiliran, ada yang masuk ke sekolah dengan menggunakan jadwal bergilir dengan protokol yang sangat ketat, ada yang mendatangi rumah siswa dan berdiskusi dengan orang tua siswa untuk membantu proses belajar dan mengajar di rumah, ada yang mencari sinyal di seberang sungai. Dan sebagainya.
Smua ini menjadi bukti bahwa kita semua adalah pewaris para pejuang yang tidak mau menyerah dengan keadaan. Kita mampu beradaptasi dengan terus belajar, berbagi dan berkolaborasi.
Bapak ibu guru yang saya hormati kami di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dari awal berkomitmen dan sungguh-sungguh untuk terus memperjuangkan hak-hak para pendidik melalui kebijakan rekrutmen guru ASN, pengembangan pendidikan, peningkatan profesionalisme, peningkatan kesejahteraan guru.
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Diizinkan Mulai Januari 2021, dengan Syarat....
Berbagai kebijakan dan program kami buat di masa pandemi ini:
1. Bantuan kuota data internet
2. Fleksibilitas penggunaan dana BOS
3. Pengalokasian bos afirmasi dan bos kinerja untuk bantuan covid-19 di sekolah negeri dan di sekolah swasta yang paling terdampak pandemi
4. Bantuan subsidi upah untuk guru dan tenaga kependidikan non PNS
5. Kurikulum darurat
6. Program Guru belajar
7. Laman guru berbagi
8. Program belajar dari rumah TVRI, dan
9. Seri webinar masa pandemi
Semua kebijakan dan program ini tidak lain dirancang untuk membantu sebanyak mungkin guru dan tenaga kependidikan dan orangtua agar mampu melanjutkan pembelajaran untuk anak-anak Indonesia.
Bapak dan ibu guru yang saya cintai dan banggakan, guru adalah profesi yang mulia dan terhormat. Berbagai upaya kami tempuh untuk menempatkan guru pada posisi itu.
Pada tahun 2021, kami berkomitmen memperjuangkan guru guru honorer melalui seleksi yang demokratis bagi guru guru non PNS menjadi guru ASN P3K dengan kuota cukup besar sesuai kebutuhan masing-masing daerah.
Baca Juga: Bantu Tenaga Pendidikan, Nadiem Makarim Bakal Berikan Bantuan Subsidi Upah Sebesar Rp 1,8 Juta
Kami memohon doa bapak dan ibu guru semua agar langkah kami memperjuangkan hak para pendidik dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Terima kasih saya yang tak terhingga bagi bapak dan ibu guru yang telah mengorbankan waktu, tenaga, bahkan bagian dari hidupnya sendiri demi murid-murid tercinta.
Sekali lagi terima kasih telah menjadi pelukis masa depan dan peradaban Indonesia.
Selamat hari guru nasional 2020. Teruslah bangkitkan semangat dan bersatu untuk anak-anak Indonesia.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Om Santi Santi Santi om.
Namo buddhaya.
Baca Juga: Nadiem Makarim Pastikan Semua Guru Honorer Bisa Jadi PNS Jalur PPPK
Kemendikbud akan buka peluang jadi PNS bagi guru honorer
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka peluang bagi 1 juta guru honorer atau guru non-PNS dan lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Penerimaan ini akan dilakukan dengan mengadakan Seleksi Guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2021.
"Pada saat ini diperkirakan kebutuhan tambahan tenaga pendidik di sekolah negeri adalah sekitar 1 juta guru," kata Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam pengumuman seleksi PPPK yang digelar secara virtual pada Senin (23/11/2020).
Berdasarkan data Dapodik, Mas Menteri demikian Nadiem kerap disapa, menegaskan bahwa dibutuhkan 1 juta guru untuk sekolah-sekolah negeri di Nusantara.
Baca Juga: Makan Keluarga jadi Ritual Penting, Nadiem Makarim: Tidak Boleh Ada HP dan TV Menyala
Dia lantas mengajak kepala daerah untuk menyerahkan daftar kebutuhan formasi tenaga guru di wilayah masing-masing.
"Kami mohon semua pemerintah daerah untuk mengajukan formasi sebanyak-banyaknya, sesuai dengan kebutuhannya. Karena kalau lolos tes P3K ini anggarannya akan dijamin oleh pemerintah pusat, tidak perlu khawatir," ujar Nadiem pada Senin (23/11/2020).
Upacara peringatan Hari Guru digelar di halaman Gedung Kemendikbud
Suasana upacara bendera peringatan Hari Guru Nasional di kantor Kemendikbud RI pada Rabu (25/11/2020) (Youtube.com/Kemendikbud RI)
Seperti tahun-tahun sebelumnya, upacara peringatan hari Guru Nasional kali ini juga digelar di halaman Gedung Kemendikbud. Hanya saja pesertanya kali ini sangat terbatas, mengukuti protokol kesehatan.
Upacara dilangsungkan secara virtual dengan Mendikbud sebagai inspektur. Ratusan guru dan kepala sekolah hadir lewat aplikasi Zoom untuk melakukan upacara bersama.
Baca Juga: Nadiem Makarim Akan Hapus UN 2021 Diganti dengan Asesmen Nasional, Apa Bedanya?