Makassar, Sonora.ID - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel Anggiat Sinaga mengaku optimistis, Triwulan IV menjadi momentum kebangkitan bisnis yang diwadahi organisasinya. Hal itu seiring semakin menurunnya kasus Covid-19 di Sulsel, serta massifnya intervensi pemberlakuan protokol kesehatan.
Anggiat mengakui, bisnis hotel maupun restoran sangat terseok pada Triwulan II, lantaran adanya kebijakan PSBB. Beruntung pada Triwulan III atau memasuki new normal, bisnis hotel mulai berangsur membaik.
"Kondisi kuartal 2 betul-betul tiarap dan kuartal 3 pertumbuhan okupansi hotel itu jauh lebih baik. Kuartal dua itu hanya 5-10 persen, kuartal ketiga kemrin sudah masuk ke 35 persen. Kami optimistis kuartal 4 bisa capai 40 persen," ujar Anggiat kepada awak media.
Ia pun berharap, agar covid-19 terus terkendali sehingga okupansi terus bertumbuh. Dengan demikian, event-event yang memafaatkan hotel-hotel dan restoran kembali bergeliat.
Baca Juga: Okupansi Hotel di Sulsel Mulai Membaik di Tengah Pandemi Covid 19
"Kata kuncinya tingkat hunian di Makassar parameternya itu event. Kami tidak berharap lagi dengan wisatawan, event saja tapi dengan skala banyak. Event ini long off stay-nya adalah rata-rata di atas 3 hari jadi mudah-mudahan semakin banyak event okupansi semakin bagus," harapnya.
Seperti diketahui, dalam beberapa bulan terakhir Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel di Makassar terus meningkat. Hanya saja Anggiat menyebut, okupansi masih belum normal seperti sebelum pandemi melanda.
Anggiat mengungkapkan, belum normalnya tingkat hunian memaksa hotel masih merumahkan sebagian karyawannya. Sebab, pendapatan terhitung minim.
"Triwulan ke 3 ini banyak event, di bulan September saya rasakan adalah teman-teman (bisnis hotel) sudah happy," pungkasnya.
Baca Juga: Libur Tahun Baru Islam, Okupansi Penumpang Kereta Api Naik Hampir 50 Persen