Dinas Pariwisata lagi-lagi mengubah rencana. Kali ini, dengan alasan bahwa bulan Desember masih dalam suasana Pilkada. Kemudian, di bulan itu pula dipandang bisa memicu kerumunan karena berdekatan atau menjelang tahun baru.
Di sisi lain. Ia mengatakan bahwa pihaknya sampai sekarang masih perlu melakukan rapat dengan Satgas Covid-19 Kota Banjarmasin.
"Karena walaupun ada kecenderungan bahwa Covid-19 menurun, yang ingin dihindari itu kan kerumunannya. Melihat kondisi siring menara pandang yang terbuka, itu menjadi kelemahan kami. Sulit untuk mencegah kerumunan," ucapnya kepada Smart FM Banjarmasin.
Ia menegaskan, lain halnya apabila kawasan tersebut hanya memiliki dua akses. Yakni pintu masuk dan keluar, yang tentunya bisa memudahkan pengawasan.
Baca Juga: Sempat Mandek Setahun, Restoran Terapung Rp 1,2 M Akhirnya Diresmikan
"Jadi, kami ingin merembugkan dahulu dengan kawan-kawan Satgas Covid-19, bagaimana terkait pengamanannya nanti. Termasuk keuntungan dan kerugiannya," jelasnya.
Ikhsan juga menambahkan. Bahwa selama ini, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin, sangat konsen terkait penanganan pandemi.
Di satu sisi, bila mendengar apa yang disampaikan Kepala Dinas Pariwisata, itu tentu bertabrakan dengan komitmen lainnya.
Bagaimana tidak? Tempat Hiburan Malam (THM) di Kota Banjarmasin, yang umumnya mampu menimbulkan kerumunan, diketahui sudah mendapat rekomendasi dalam hal operasional.
Melihat dari tarik ulur rencana yang dipaparkan oleh Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin, salah seorang motoris di kawasan Menara Pandang, Syaibani, kini mengaku hanya bisa pasrah.
Baca Juga: Direlokasi, Pedagang Pasar Beras Banjarmasin Dihadiahi Dermaga
<...